SAYUP angin sepoi-sepoi mulai terasa saat berada di pintu masuk. Gemuruh air terjun jatuh menghantam batu seakan memanggil pengunjung untuk ikut terjun menikmati kesegaran air terjun Suhom di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar ini.
Air hijau tosca. Dikelilingi bebatuan besar dengan berbagai ukuran. Deretan pedagang menambah keramaian suasana. Deretan jasa rental pelampung pun menghiasi objek wisata ini. Lumayan ramai pengunjung yang memanfaatkan jasa rental pelampung ini, berhubung masih dalam suasana Idul Fitri 1438 H.
Diatas tebing nampak satu bangunan mungil, dengan ukuran sekitar 2x3 meter. Menurut keterangan warga, bangunan tersebut adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) mini. Pembangkit ini hanya bisa menyuplai arus di desa terdekat saja.
Untuk mengakses ke tempat wisata alam ini pun cukup mudah. Berada sekitar 2 km dari Jalan Nasional Meulaboh-Banda Aceh. Pengunjung bisa mengendarai kendaraan roda dua bahkan truk sampai ke lokasi. Pengunjung hanya dipungut uang parkir dan tiket masuk di sana.
Berangkat dari Meulaboh, saya, Putra, Bustami, dan Fadli singgah sejenak si objek wisata ini sekedar melepas penat. Setelah menikmati kopi Aceh di salah satu warkop, kami pun melangkah ke kolam pemandian air terjun. Airnya dingin. Bening.
Kami hanya mencelupkan tangan dan membasuh muka. Tak sempat menceburkan badan ke kolam. Hanya sempat foto selfi untuk meramaikan laman instagram.
Setelah kelalahan sedikitnya pulih, kami pun meneruskan perjalanan menuju Banda Aceh, Kota Madani, kotanya para raja.[]
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus