Minggu, 31 Juli 2011

Petani dan Kerbau

[caption id="attachment_250" align="alignleft" width="200" caption="sumber Google"][/caption]

Setiap subuh hari,  seorang petani membawa seekor kerbaunya pergi ke ladang untuk membajak ladangnya. Ia mulai bekerja dari pagi hingga matahari terbenam di ufuk barat. Pada suatu sore, pak tani sedikit telat berhenti dari pekerjaannya. Karena lelah, ia pun rehat sejenak di bawah sebatang pohon besar.

Waktu magrib pun tiba, kumandang azan terdengar dari sebuah masjid yang dekat dengan ladang pak tani. Tentunya sang kerbau bingung mengenai suara itu. Ia pun  bertanya kepada pak tani, “Suara apa itu Tuan?”

“Itu suara azan,” jawab petani.

Karena masih bingung, kerbau kembali bertanya, “Azan itu apa tuan?”

Rabu, 27 Juli 2011

Abdurrahman Tidak Mau Menjual Agamanya Dengan Dunia

Abu Bakar ash-Siddiq R.A dikenal sebagai sahabat Rasulullah yang paling setia dan laki-laki pertama yang beriman kepada kerasulan Muhammad saw. Salah satu anaknya bernama Abdurrahman. Walaupun bapaknya telah menjadi pengikut setia dan pembela Rasulullah saw dari segala kejahatan orang-orang kafir, Abdurrahman justru menjadi salah seorang penentang keras ajaran Islam. Ia begitu kuat memegang agama nenek moyang yang mengajarkan penyembahan terhadap berhala. Bahkan dalam perang Badar, ia tampil dengan gigihnya dalam barisan kaum musyrikin, walaupun mereka menderita kekalahan yang amat menyakitkan.

Dari kekalahan itu, kaum kafir Quraisy mengerahkan segala kemampuan untuk balas dendam dalam perang berikutnya. Dan pecahlah perang Uhud. Kaum kafir membuktikan keberhasilan mereka, dan persiapan matang yang mereka lakukan tidaklah sia-sia. Abdurrahman berhasil dengan gemilang memimpin pasukan panah dan banyak pasukan Rasulullah yang mati syahid melalui pasukan panah itu.

Tapi sebelum kedua pasukan bertempur, terlebih dahulu dilakukan perang tanding, satu lawan satu. Dari pihak kafir, Abdurrahman maju menantang siapa saja dari pihak tentara Islam. Maka bangkitlah Abu Bakar ash-Siddiq, ia maju ke depan melayani tantangan anaknya. Tapi sebelum keduanya bertarung, Rasulullah saw segera menahan Abu Bakar dan menghalanginya berkelahi dengan anaknya sendiri.

Selasa, 26 Juli 2011

Syahid Selepas Mengucapkan Syahadah

Suatu ketika tatkala Rasulullah saw. sedang bersiap di medan perang Uhud, tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga. Seorang lelaki yang bernama Amar bin Thabit telah datang menemui Baginda saw.. Dia rupanya ingin masuk Islam dan akan ikut perang bersama Rasulullah saw. Amar ini berasal dari Bani Asyahali. Sekalian kaumnya ketika itu sudah Islam setelah tokoh yang terkenal Saad bin Muaz memeluk Islam. Tetapi Amar ini enggan mengikut kaumnya yang ramai itu. Keangkuhan jahiliyyah menonjol dalam jiwanya, walaupun dia orang baik dalam pergaulan. Waktu kaumnya menyerunya kepada Islam, ia menjawab, "Kalau aku tahu kebenaran yang aku kemukakan itu sudah pasti aku tidak akan mengikutnya." Demikian angkuhnya Amar.

Kaum Muslimin di Madinah pun mengetahui bagaimana keanehan Amar di tengah-tengah kaumnya yang sudah memeluk Islam. Ia terasing sendirian, hatinya sudah tertutup untuk menerima cahaya Islam yang terang benderang. Kini dalam saat orang bersiap-siap akan maju ke medan perang, dia segera menemui Rasulullah saw., menyatakan dirinya akan masuk Islam malah akan ikut berperang bersama angkatan perang di bawah pimpinan Rasulullah saw.. Pedangnya yang tajam ikut dibawanya.

Enam Kewajiban agar Bahagia Dunia Akhirat


Zaman semakin maju dengan teknologi  canggih. Banyak umat islam yang semakin berpecah-belah dan nafsi-nafsi.
Ada apa gerangan? Rupanya, ada satu hal yang hampir dilupakan oleh kebanyakan orang muslim. Banyak di antara kita sekarang ini lupa terhadap hak-hak kita kepada muslim lainnya. Kita telah mengabaikan pesan-pesan dari Rasulullah saw.