Berjalan menelusuri lika-liku pengunungan Seulawah, begitu banyak permandangan indah menyambut para pengguna jalan. Mulai dari keindahan perbukitan, pepohonan pinus yang rindang, perkebunan warga yang subur memukau, hingga aneka satwa yang turun bermain di jalan.
Setelah separuh perjalanan mengarungi pengunungan ternama di Aceh itu, kami tiba di Saree. Kawasan ini merupakan salah satu pasar produksi makanan khas Aceh. Pemukiman paling ujung Aceh Besar ini dikenal dengan sentra produksi keripik dan tape ubi.
Kami yang berjalan dari Banda Aceh sepakat beristirahat sejenak di Masjid Baitul Muttaqin. Di masjid ini kami menunaikan shalat fardhu, sembari beristirahat melepaskan penat.
Masjid Baitul Muttaqin, dibangun diantara permukiman warga di pinggir jalan lintas Banda Aceh-Medan, tepatnya di kelometer 70. Letaknya strategis di kawasan pasar Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar.
Masjid dengan satu kubah utama ini sering disinggahi para pengguna jalan untuk beribadah, sembari beristirahat.Baikdari arah Medan, maupun dari arah Banda Aceh.
Nah, bagi pengunjung yang tidak bisa masuk masjid karena alasan syar'i, dapat beristirahat di balai yang berada di halaman masjid. Di sisi kanan dan kiri masjid juga dibangun dua bangunan tempat rehat. Bentuknya persegi delapan dengan dihiasi kubah sebagai atapnya.
Selain itu, masjid Baitul Muttaqin juga dilengkapi fasilitas untuk bersuci, yang berada di sebelah kiri kiblat masjid. Di tempat wudhu ini, saya merasakan air yang begitu dingin. Adem.
Selesai berwudhu, kami pun melaksanakan kewajiban kepada Sang Khalik. Kemudian kami meneruskan perjalanan menuju Kota Sigli, tentunya tidak lupa membawa oleh-oleh dari bumi Seulawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar