Jumat, 14 Desember 2018

Miftahul Jannah, Masjid Luas Dengan Satu Tiang Penyangga di Krueng Raya Aceh Besar

Krueng Raya tak hanya terkenal dengan panorama alamnya yang indah, masjid juga menjadi salah satu destinasi yang menarik.

Masjid Miftahul Jannah namanya. Berdiri megah dekat sungai di pusat Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Letaknya pun berseberangan dengan situs sejarah Benteng Iskandar Muda. Hanya dipisah oleh sungai Krueng Raya.

Sabtu (10/11/2018) sekitar pukul 10.30 WIB, cuaca begitu cerah. Terik mentari menyengat kulit. Lalu lalang boat nelayan pulang melaut memecah keheningan. Begitu juga para mugee ikan beramai-ramai mendekati Pusat Pendaratan Ikan (PPI) setempat untuk mendapat ikan segar dan dipasarkan ke seluruh pemukiman warga.

Saya bersama istri yang berangkat dari Banda Aceh, beristirahat sejenak di masjid kubah putih ini. Tujuan utama kami mengunjungi Makam Pahlawan Laksamana Malahayati, yang terletak di bukit Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Kurang lebih 1 km lagi dari rumah mulia ini.

Sembari beristirahat, saya menelusuri ke dalam masjid. Desain jendela kaca di sekeliling dinding masjid memberi pencahayaan terang ke seluruh sudut ruangan. Bagian mihrab dihiasi dengan relief dengan sokongan dua tiang kecil. Paduan warna krem dengan kuning keemasan memberi kesan kemewahan masjid. Mimbar dengan desain kubah segi delapan berwarna coklat muda berdiri megah di sebelah kanan tempat imam.




Masjid berlantai marmer ini hanya disokong satu tiang penyangga di tengah-tengah ruangan. Desain plafon bergelombang dari plat beton dengan slof bertumpu pada tiang utama menambah daya tarik keindahan masjid.  Besi pengaman juga terpasang di setiap pintu untuk mencegah hewan liar masuk ke dalam rumah suci ini.



Menatap ke sebelah kiri masjid, tepatnya di area tempat wudhu, dibangun satu tugu mengenang tsunami Aceh pada 2004 silam. Tugu berwarna putih dengan les biru ini dibangun berkat sumbangan rakyat Jepang bekerjasama dengan Yayasan Umi Abasiah Banda Aceh. Pada satu sisi batu disebutkan ketinggian air tsunami di kawasaan Krueng Raya mencapai 3.40 meter dengan jarak dari laut 0.50 Km. Musibah terjadi pada pukul 8.20 wib atau 20 menit setelah gempa magnetudo 8,9 SR terjadi.

Tugu tsunami di halaman Masjid Miftahul Jannah Krueng Raya

Setelah beristirahat beberapa saat di Masjid bercorak kuning keemasan dengan paduan warna putih ini, kami pun melanjutkan perjalanan berziarah ke Makam Laksamana Malahayati, sang wanita penakluk lautan saat bertempur dengan penjajah Belanda.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar