Senin, 16 Desember 2019

5 Situs Tsunami yang Mesti Anda Kunjungi Saat di Banda Aceh

Mengenang 14 tahun tsunami Aceh, ada sejumlah situs yang bisa dikunjungi saat berada di Banda Aceh. Situs peninggalan bencana besar 26 Desember 2014 itu memberi pelajaran dan pengetahuan besar bagi generasi penerus

Berikut 5 situs peninggalan tsunami yang dirawat menjadi objek wisata dan taman edukasi di Banda Aceh dan sekitarnya.


1. Kapal Apung 1600 Ton

Kapal milik PLTD Apung awalnya dijangkal di bibir pantai Ulee Lheu. Pada Minggu (26/12/2004), kapal yang berbobot 1.600 ton ini dihempas gelombang besar ke pemukiman warga di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Banda Jaya, Banda Aceh. Kapal ini menjadi sejarah betapa dahsyatnya tsunami yang terjadi di bumi serambi mekkah pada 2004 lalu.




Saat ini di kapal pembangkit listrik ini sudah dibangun taman edukasi tsunami. Sekeliling kapal dibuat jembatan tajuk untuk para pengunjung yang ingin mengamati kapal. Disamping itu dibangun juga beberapa bangunan pendukung. Seperti tugu detik-detik tsunami, taman publikasi foto tsunami, dan juga museum mini yang berada di kabin kapal.

2. Kapal di Atap Rumah Lampulo

Kapal nelayan ini dihempas dari PPI Lampulo ke atas atap rumah warga setempat. Kapal berbahan kayu itu tersangkut di atas rumah setinggi 3 meter.

Kapal di atap rumah Lampulo. foto disbudpar.acehprov.go.id

Untuk merawat sejarah, Pemerintah Kota Banda Aceh menjadikan situs kapal ini sebagai objek wisata. Tangga menuju atas kapal dibangun dengan spot menarik untuk mengabadikan foto. Selain itu, ruang rumah dibawah disamping kapal juga dijadikan tempat pemajangan foto-foto musibah tsunami 2004. Daftar nama korban meninggal asal tersebut juga terpampang di salah satu bagian dinding rumah.

Untuk menuju lokasi, pengunjung bisa menggunakan kenderaan pribadi maupun ojek. Letaknya sekitar 1 Km dari PPI Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.

3. Masjid Rahmatullah Lampuuk

Mesjid berwarna putih ini berdiri sekitar 300 meter dari bibir pantai, tepatnya di desa Lampuuk Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Mesjid ini menjadi saksi sejarah saat bencana gempa dan tsunami menerjang Aceh 14 tahun silam. Ketika bangunan lainnya disapu bersih oleh gelombang ganas, hanya Mesjid Rahmatullah inilah yang tersisa. Bangunan suci ini berdiri tegak ditengah padang, hanya beberapa bagian saja yang rusak dari bangunan rumah Allah ini.


Mesjid Rahmatullah Lampuuk ini telah dijadikan sebagai situs sejarah tsunami Aceh. Bagian-bagian bangunan yang roboh ketika peristiwa dahsyat itu sudah diabadikan di dalam bingkai kaca yang terletak di samping shaf perempuan. Di sudut ini dapat dilihat beton-beton yang hancur akibat terjangan tsunami.

Nah, jika Anda berkunjung ke Lampuuk, jangan lupa singgah di mesjid Rahmatullah ini. Dari situs sejarah ini dapat dipetik hikmah dan pelajaran yang besar.


4. Museum Tsunami Aceh


Museum Tsunami Aceh merupakan pusat studi tsunami Aceh. Museum berbentuk kapal laut ini dibangun bersebelahan dengan lapangan Blang Padang Banda Aceh. Banyak objek edukasi tsunami dipajang di museum indah ini.

Lorong renungan dengan percikan air dari dinding membuat pengunjung tersentuh hati untuk merenungi dahsyatnya musibah tsunami Aceh 2004. Berikutnya, display foto-foto dokumen memberi edukasi dan gambaran kerusakan alam setelah musibah tersebut melanda.

selain itu, beberapa nama korban tsunami juga terpajang di ruang kecil berbentuk cerobong asap kapal. Berjalan beberapa langkah, jembatan tajuk yang melintasi di atas kolam ikan mengantarkan pengunjung ke lantai ruangan edukasi tsunami.

5. Kuburan Massal Ulee Lheu dan Lambaro

Kuburan massal juga menjadi situs sejarah kedahsyatan tsunami di Aceh 2004. Ribuan korban dikuburkan di makam massal Ulee Lheue yang terletak sekitar 500 meter dari Masjid Baiturrahim Ulee Lheue. Kuburan yang dikelilingi kaligrafi asmaul husna ini ramai dikunjungi saat tiba tanggal 26 Desember tiap tahun.

Selain itu, makam massal Siron, Lambaro, Aceh Besar juga menjadi tujuan ziarah dalam rangka mengenang musibah tsunami Aceh. Ribuan jasad dikubur massal di makam yang terletak di jalan Lambaro-Blang Bintang ini.[]

1 komentar: