Rabu, 05 Februari 2014

Terapi Kesehatan di Ie Seuum


Pemandangan objek wisata Ie Seum dari atas gunung
Beraktivitas setiap hari kadang membuat tubuh terasa kaku dan lelah. Alam terbuka dengan permandangan sejuk bisa dijadikan sebagai obat. Seperti di permandian Ie Seuum, Krueng Raya, Aceh Besar.

Sesuai dengan namanya, di sini memang terdapat air panas yang keluar dari celah gunung Seulawah. Menurut warga setempat, gunung tersebut merupakan gunung api yang aktif. Dari dahulu kala, ie seuum atau air panas memang sudah terdapat di desa ini. Makanya desa tersebut dinamakan Desa Ie Seuum.

Berjarak sekitar 35 km dari Banda Aceh, tempat wisata yang langka tersebut mengundang pengunjung ramai-ramai berdatangan. Tak hanya dari dalam daerah, turis mancanegara pun turut meramaikan objek wisata permandian air panas ini.

Ketika menuju ke Desa Ie Seuum dari Krueng Raya, jalan berliku dan berbukit menyambut pengunjung. Dari atas ketinggian, pengunjung dapat melihat permandangan pelabuhan Malahayati yang sibuk dengan bongkar muat. Kapal-kapal besar terlihat berlayar di lautan lepas. Jika cuaca cerah, dari atas sana pengunjung juga bisa memandang Pulau Sabang yang menawan.

Berjalan sekitar 2 km dari Krueng Raya, pengunjung akan bertemu dengan pemukiman warga. Dengan mengikuti petunjuk arah jalan, pengunjung akan melewati gerbang masuk ke Ie Seuum. Di pintu gerbang dijaga oleh beberapa orang warga. Para pengunjung bisa memperoleh informasi dan petunjuk dari mereka. Untuk memasuki kawasan Ie Seum, kita cukup membayar 3.000 rupiah per orang. Kadang-kadang untuk 2 orang hanya membayar 5.000 rupiah saja.

Saat memasuki kawasan Ie Seuum, sederet toko kosong yang belum terpakai menyambut pengunjung. Jambo atau gerai warga yang berjualan berdiri dengan rapi di kanan dan kiri komplek wisata tersebut. Dari kejauhan, kepulan asap memutih di udara. Sluncuran tempat bermain anak-anak ditempatkan dengan rapi di samping kolam permandian Ie Seuum. Air mancur menghiasi pusat komplek wisata ini.

Dari bundaran air mancur, pengunjung dapat menyaksikan permandangan air panas yang mengalir disela-sela bebatuan. Di sisi sebelah selatan, ada saluran berukuran 1 meter yang mengaliri air panas ke kolam permandian. Namun, ketika air masuk ke kolam permandian, suhu air berkurang panas, maka sangat baik untuk terapi.





Air panas mengalir di sela-sela bebatuan
Menurut Yusli (23), penjaga dan perawat objek wisata Ie Seuum, permandian ini sering digunakan oleh pengunjung untuk terapi. Banyak warga dari dalam dan luar daerah yang menggunakan cara pengobatan tradisional tersebut. “Banyak warga yang mengobati penyakit lumpuh di sini. Mereka datang tiga sampai tujuh kali berturut-turut untuk mandi dan merendam kaki di kolam ini,” jelasnya.

Namun, untuk memasuki kolam permandian, pengunjung dikenakan tiket masuk 5.000 rupiah per orang. Untuk anak-anak cukup membayar 3.000 rupiah saja.

Di tempat permandian ini juga disediakan ban sebagai pelampung bagi pengunjung yang ingin berenang dengan menggunakan ban. Untuk para lelaki, juga disediakan celana ganti bagi yang tidak membawa persiapan dari rumah.

Kolam untuk orang dewasa
Bunga di tepi kolam

Mulai awal Januari 2014, objek wisata ini dikelola oleh Rusdi (50), warga Montasik. Menurut Yusli, untuk mengontrak tempat tersebut, Rusdi harus membayar 67 juta rupiah. 35 juta untuk Pemda dan 32 juta untuk kas Gampong Ie Seum.

Rusdi berniat ingin membangun tempat wisata ini layaknya tempat-tempat wisata di tempat lain. Dengan hasil tiket masuk, Rusdi dapat menambah pembangunan di komplek ini. “Sejak awal 2014 ini, sudah beberapa jambo yang kami bangun, walaupun dengan atap daun dan tiang kayu bulat, namun layak digunakan pengunjung untuk istirahat,” kata Rusdi, Selasa (21/1/2014).

Objek wisata Ie Seuum dibuka setiap hari, mulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 18.00 sore. Kadang-kadang banyak juga digunakan oleh mahasiswa dan komunitas untuk berkemah di lokasi ini.

Objek wisata yang dibangun dengan anggaran daerah pada 2008 ini memiliki tiga kolam permandian. Kolam untuk laki-laki dan perempuan dikelilingi dengan pagar beton dengan tinggi lebih kurang dua meter. Sedangkan untuk anak-anak, tempat permandiannya terbuka dan dipisahkan dengan kolam orang dewasa.

Kolam untuk anak-anak
“Pada 2008 hanya dibangun 2 kolam untuk orang dewasa. Tidak ada kolam khusus untuk anak-anak. Namun tahun selanjutnya baru dibangun kolam khusus untuk anak-anak di luar perkarangan kolam orang dewasa,” kata Yusli.

Di area pusat keluarnya air panas tersebut, kita bisa merasakan panas air yang sesungguhnya. Air keluar dari tiga lubang seukuran drum. Panasnya hampir sama dengan panas air saat membuat kopi, kira-kira 80 derajat. Kita dapat membawa telur dan merebusnya di sini. Jika kita merebusnya tepat di sumber mata airnya, dalam waktu sepuluh hingga lima belas menit, telur rebus siap disantap.[]


Saya sedang merebus telur di salah satu pusat keluarnya air panas (Dok. NH)


2 komentar:

  1. kepengin pergi lagi ke ie suum ...
    asekkkk


    join dan koment juga disini :
    ezaapedia.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus