Kamis, 06 Maret 2014

Rakyat itu Raja

Dewasa lah...
Karena menjadi tua sudah pasti
Tapi menjadi dewasa adalah pilihan...

Inilah sebuah nasehat yang patut kita cermati betul-betul. Jadi diri sendiri adalah sebuah pilihan menuju kesuksesan. Mulai sekarang kita harus berhenti melihat kesuksesan olang lain yang terlalu berlebihan. Karena hal itu akan membuat kita semakin terpuruk.

Bagaimana kita mempersiapkan diri menjadi orang dewasa? Saya teringat cerita teman ketika dia diangkat menjadi bilal di mesjid kampungnya. Ketika itu, masyarakat akan menghormatinya karena pekerjaan dan amanah yang dia pikul. Walaupun usia masih remaja, namun dia sudah dianggap sebagai orang tua dikampung tersebut. Walaupun demikian, ia tidak berlaku sombong kepada kawan-kawan seangkatan denganya. Ia tetap berlaku ramah, malah sikapnya yang semakin merendah diri.

Itu baru hal yang paling rendah, bagaimana jika kita memiliki pengaruh yang lebih besar di daerah tersebut, pasti kita sangat dihomati. Namun walaupun demikian, janganlah berlaku sombong kepada masyarakat, kepada mereka yang lemah, karena tanpa mereka, kita tidak berarti apa-apa. Untuk apa ada pemimpin jika tidak ada rakyat. Jadi seorang pemimpin harus sadar diri, mereka ada karena rakyat. Maka wajar jika pemimpin itu bekerja untuk melayani rakyat, bukan sebaliknya rakyat yang melayani pemimpin.

Hal ini tak ubahnya seperti fenomena rumah makan. Ketika pelanggan masuk kerumah makan, maka dialah raja. Pemilik warung harus melayani semua keinginan raja. Harus membuat hati raja puas dan bahagia. Jangan sebaliknya, pelayan yang menjadi raja.

Begitu juga seorang pemimpin, ketika dia terpilih menjadi anggota dewan. Maka kewajiban sepernuhnya adalah melayani raja. Siapa raja? Yaitu rakyak yang telah mempercayainya menjadi dewan. Maka berbaktilah kepada raja, layani raja dengan sepuh hati. Jangan durhaka...!!

1 komentar: