Kamis, 05 Mei 2011

Penggembala

Foto Google


Di sebuah pos jaga, Nurdin dan Bang Basyah duduk bersama sambil memperhatikan orang-orang yang lewat di jalan raya. Mereka menceritakan keadaan-keadaan baru yang terjadi sekarang ini. Di sela-sela pembicaraan, Nurdin bertanya kepada bang Basyah tentang orang yang tidak jujur. Sambil menikmati secangkir kopi, bang Basyah menjawab pertanyaan Nurdin. “Begini Din, ini ada sebuah kisah tentang orang yang tidak jujur dan asyik mempemainkan orang.” “Begini ceritanya,” bang Basyah mulai bercerita.

Di padang rumput yang luas, seorang anak penggembala asyik bermain-main dengan domba yang  sedang merumput. Setiap hari ia pergi ke tempat ini untuk menggembalakan sekawan dombanya. Suatu hari, anak penggembala itu merasa bosan, sehingga ia memutuskan untuk mempermainkan penduduk kampung. Kemudian ia berteriak, "Tolong, ada serigala!"

Penduduk kampung mendengar teriakan itu. Mereka bergegas keluar untuk menolong anak penggembala itu. Ketika mereka sampai di sana, mereka bertanya, "Mana serigalanya?"


Pengembala itu pun tertawa keras, "Ha, ha, ha, aku telah berhasil mengelabui kamu semua. Aku hanya mempermainkanmu saja." Kemudian orang-orang kampung pulang dengan kecewa.

Beberapa hari kemudian, kenakalan sang penggembala muncul lagi. Ia kembali mempermainkan orang-orang kampung. Lagi-lagi ia berteriak, "Tolong, tolong... Serigala, serigala menerkam dombaku!" Penduduk kampung pun keluar membantu anak penggembala itu. Dengan membawa parang, kapak dan senjata lain, mereka menuju padang rumput tempat anak itu berada. Ketika sampai di sana, mereka hanya menemukan bahwa anak penggembala itu cuma mempermainkannya. Mereka sangat marah kepada anak nakal itu.

Beberapa hari kemudian, anak penggembala melihat seekor serigala datang ke tempat ia menggembalakan dombanya. Satu per satu domba miliknya diterkam serigala. Penggembala itu lari ke arah desa sambil berteriak, "Tolong, tolong... Serigala, serigala!"

Ketika penduduk kampung mendengar teriakan tersebut, mereka hanya tertawa karena mereka mengira bahwa mereka sedang dipermainkan oleh si penggembala. Penggembala itu pun berlari ke arah penduduk kampung dan berkata, "Tolong! Seekor serigala telah menerkam dombaku di tempat penggembalaan. Dulu aku memang berkata bohong dan mempermainkan kalian semua, tapi sekarang aku mengatakan yang sebenarnya."

Akhirnya penduduk kampung pergi bersama-sama ke tempat kejadian itu untuk memastikannya. Ternyata benar, mereka dapat melihat seekor serigala sedang berlari dan beberapa ekor domba tergeletak mati di rerumputan.

Penggembala itu menyesal atas semua hal yang pernah ia lakukan kepada penduduk kampung. Rupanya, perbuatan yang ia lakukan itu membawa kerugian besar baginya. Akhirnya ia pun meminta maaf kepada penduduk kampung, dan berjanji takkan mengulanginya lagi.

“Nah begitulah ceritanya Din, akibat dari ketidak jujurannya, ia akan mengalami kerugian yang besar bagi dirinya.” Bang Basyah menutup ceritanya. Nurdin mengangguk-ngangguk kepala sambil merenungkan cerita bang Basyah.[]

Cang Panah Harian Aceh (01/05/11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar