Batu kerikil yang tedapat di pantai ini bermacam ukuran. Mulai seukuran jari sampai berukuran genggam orang dewasa. Variasi warna pun beragam, ada yang warna gelap, krem, abu-abu, merah hati, putih, dan sebagainya. Pesona hamparan kerikil di pantai ini tak jauh berbeda dengan pantai Kolbano, Kupang, NTT.
Pantai Darussalam terletak di Barat Selatan Provinsi Aceh, tepatnya di Blang Poroh Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan, termasuk dalam kawasan Dayah Abuya Muhammad Waly Al-Khalidi.
Nah! Keindahan suatu tempat memang tak tergantikan dengan beribu keindahan di tempat lain. Beda tempat, beda pula kesan yang didapatkan. Masing-masing ada keunikan tersendiri. Pantai Darussalam Labuhan Haji ini menjadi contoh keunikan alam yang dimiliki Aceh Selatan.
Pantai Darussalam dihiasi kerikil layaknya kerikir yang ada dibibir sungai. Uniknya, kebanyakan kerikil di pantai ini berwarna putih. Tiap hari warga sekitar mengutipnya untuk dijual sebagai batu hiasan, selain itu juga untuk ditabur di atas kuburan.
Setelah puas menyelusuri keindahan pantainya, sempatkan juga berziarah ke makam Ulama Aceh, Abuya Muhammad Waly Al-Khalidi yang berada di komplek Dayah. Ulasan sejarah tercetak rapi di salah satu sisi bangunan makam beliau. Dari komplek ini, pengunjung dapat memahami panjang lebar riwayat hidup sang Ulama Kharismatik Aceh, beserta keturunan beliau, seperti Abuya Prof. Muhibbudin Waly, yang juga dimakamkan di komplek ini.
Makam Abuya Muhammad Waly |
Tulisan sejarah biografi Abuya Muhammad Waly al-Khalidi |
Beranjak dari Darussalam, kunjungi juga keindahan alam lainnya yang ada di Aceh Selatan. Sekitar 1 jam perjalanan ke arah timur, pengunjung disuguhkan dengan keindahan pesona air terjun Ie Dingin, Samadua. Saat di Tapaktuan rehat sejenak di Masjid Agung Istiqamah sebelum anda mengunjungi situs Tapak Tuan Tapa dan Puncang Gemilang di Lhok Bengkoang.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar