Tampilkan postingan dengan label yvonne ridley. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label yvonne ridley. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Maret 2011

Wartawati ini Tiba-tiba Masuk Islam

“Barangsiapa ingin melihat fajar, harus bersedia menjalani malam”. Begitulah sebuah kata mutiara dari Kahlil Gibran yang ditulis di lembar pertama buku ini.

Perjalanan hidup seseorang dengan orang lainnya tentulah berbeda-beda. Semuanya tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Namun, apabila kita mau sedikit berendah hati, tentu banyak hal yang dapat kita ambil hikmahnya dari pengalaman hidup seseorang, seperti kisah kenyataan hidup Yvonne Ridley, seorang wartawati feminis asal Inggris.

Mulanya buku ini menceritakan latar belakang seorang Yvonne Ridley, Daoud Zaarourra, yaitu sang kekasihnya dan Daisy, sang buah hati Yvonne. Lalu ke tragedi peledakan menara kembar World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 di Washington DC. Sejak itu wajah dunia tak akan pernah sama lagi. Peruncingan hubungan antara Barat dan islam menjadi makin tajam. Yvonne lalu mencoba menghubungi atasannya, yakni editor berita Jim Murray dan editor Martin Townsend. Tak lama Jim Murray masuk ke ruangan wartawan tempat Yvonne dan teman-temannya berkumpul menyaksikan tayangan televisi, diikuti oleh Martin Townsend. Mereka membicarakan peristiwa menggemparkan itu dan membuat penugasan.