Senin, 16 Juli 2018

Indahnya, Seharian di Pasir Putih Terasa Tidak Cukup



Jalan-jalan ke Banda Aceh, rasanya belum lengkap jika tidak menyempatkan diri ke Pasir Putih, Lhok Mee, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Pantai indah ini berada sekitar 36 Km dari pusat kota Banda Aceh. 

Objek wisata ini terbilang unik, pohon-pohon berbagai ukuran tumbuh berjejer di sepanjang pantainya. Akar-akar pohon menjulang bagaikan tombak terpacak di pasir. Rindang saat dipandang. Hempasan ombak seirama membawa ketenangan sembari menikmati secangkir kelapa muda.

Tak jauh dari bibir pantai, disusun batu alam untuk membendung ombak. Tentunya dengan tujuan untuk mencegah abrasi. Selain itu, susunan batu juga menjadi pengaman bagi para pengunjung yang hobi berenang di pantai ini.


Disebut pasir putih ternyata pasirnya memang berwarna putih. Bongkahan karang kecil bertaburan di bibir pantai. Aneka cangkang biota laut pun turut menghiasinya. Nah, permandangan menarik ini jarang ditemukan di pantai-pantai dengan struktur pasir biasa.

 
Menghabiskan waktu seharian di pantai ini terasa begitu singkat. Memancing bebas menjadi pilihan para pengunjung ketika berada dipantai utara Aceh Besar ini. Ikan yang diperoleh pun beragam jenis dan ukuran, ya tergantung rezeki lah. Emmm, pengunjung juga bisa membakar hasil pancingannya di pantai ini. Jika tidak sempat sendiri, pengunjung bisa meminta bantuan pada para pedagang di sepanjang pantai ini, dengan hanya membayar jasa sekedarnya. 


Pantai ini berada sekitar 3 km dari pasar Krueng Raya, Aceh Besar. Dari pelabuhan Malahayati, pengunjung bisa mengikuti jalan besar arah ke Laweung, dengan mendaki beberapa tanjakan bukit Lamreh. Setelah berkendara sekitar 10 menit, pengunjung bisa menjumpai plang selamat datang ke objek wisata Pasir Putih di sisi kiri jalan.

Selasa, 01 Mei 2018

Cara Unik Menikmati Kopi di Meulaboh

kopi, meulaboh, aceh barat, teuku umar, kopi khop, kopi tubruk
Menikmati kopi khop atau kopi tubruk merupakan kebanggaan tersendiri bagi pengunjung warkop Pantai Kenangan, Meulaboh. Rasa kopi khas Aceh ini disajikan dengan cara unik di warkop ini. Yaitu dengan gaya gelas terbalik alias terlungkup. Penasaran soal rasanya???

Nah, memang benar! Ternyata hampir semua pengunjung ke warkop ini berawal dari rasa penasaran soal rasa kopi khas Bumi Teuku Umar itu. Setelah mencicipi pada sedotan pertama, ternyata membuat pengunjung ketagihan. Emmm, benar saja kalau cita rasa kopi Meulaboh sudah begitu dikenal di masyarakat luas. Tak kalah bila dibandingkan dengan kopi Gayo.

Kamis, 22 Februari 2018

Baitul Muttaqin, Masjid yang Banyak Disinggahi Pengunjung di Lembah Seulawah

traveling, masjid saree, masjid baitul muttaqin, seulawah, aceh besar, wisata aceh, wisata halal
Berjalan menelusuri lika-liku pengunungan Seulawah, begitu banyak permandangan indah menyambut para pengguna jalan. Mulai dari keindahan perbukitan, pepohonan pinus yang rindang, perkebunan warga yang subur memukau, hingga aneka satwa  yang turun bermain di jalan.

Setelah separuh perjalanan mengarungi pengunungan ternama di Aceh itu, kami tiba di Saree. Kawasan ini merupakan salah satu pasar produksi makanan khas Aceh. Pemukiman paling ujung Aceh Besar ini dikenal dengan sentra produksi keripik dan tape ubi.

Selasa, 20 Februari 2018

Menikmati Keasrian Tahura Pocut Meurah Intan dari Rumah Pohon


tahura, tahura pocut meurah intan, seulawah, wisata aceh, taman hutan kota, aceh besar
Sorak riuh gerombolan monyet terdengar jelas diantara rerimbunan tanaman pinus. Silih berganti sorakan penghuni hutan tersebut memecah kesunyian hutan. Seakan mereka menyampaikan suatu pesan kepada para pengunjung yang menginjakkan kaki di Taman Hutan Raya (Tahura) Pocut Meurah Intan Seulawah.

Pertamanya saya sempat berdiri bulu kuduk. Suaranya berbeda dengan monyet-monyet yang pernah saya temui pinggir jalan Geurute sana. Untung saat itu saya bersama istri, terus memberanikan diri untuk menjelajah spot-spot menarik dalam Tahura ini.

Senin, 19 Februari 2018

Masjid Babussalam, Kemegahan Wisata Islami di Kota Sabang

masjid babussalam, sabang, pulau weh, wisata aceh, masjid indah, masjid indonesia
Berwisata ke Sabang terasa belum sempurna jika belum mengunjungi Masjid Agung Babussalam. Letaknya strategis di kawasan pusat Kota Sabang, tepatnya di Gampong Kota Atas.

Rasa kemegahan masjid mulai terasa sejak menginjakkan kaki di pintu gerbang. Hamparan luas lantai halaman masjid seakan menyambut lebar pengunjung yang hendak beribadah di sana. Corak warna-warni dengan desain bintang segi delapan menambah kemewahan pelataran masjid.

Melangkah sekitar 50 meter dari pintu gerbang, pengunjung disambut dengan fasilitas tempat wudhu dan toilet yang dibuat di lantai bawah tanah. Setelah selesai bersuci, jamaah bisa memasuki rumah ibadah ini melalui pintu kanan, kiri, dan pintu depan.

Sabtu, 10 Februari 2018

Teungku Dicantek, Sang Ulama Aceh Besar, Makamnya Kurang Perawatan

makam teungku dicantek, tgk dicantek, baet, aceh besar, ulama aceh, pusara ulama aceh, wisata, situs purbakala aceh
Teungku Dicantek Baet, namanya tentu tak familiar seperti ulama lainnya di Nanggroe Aceh. 
Namanya hanya dikenal dari sebuah plang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Besar yang terpampang di pinggir jalan Laksamana Malahayati, Baet, Aceh Besar.

Di sanalah letak makam beliau. Tak banyak tulisan sejarah yang mencatat tentang kiprah sang teungku semasa hidupnya. Warga setempat pun jarang yang mengetahui secara detail jejak perjuangan beliau.

Sekilas, menurut warga setempat beliau adalah seorang ulama yang pernah tinggal di Desa Baet, Kecamatan Baitusalam, Aceh Besar. Kiprah beliau begitu besar dalam penyebaran islam di kawasan tersebut.

Selasa, 23 Januari 2018

Menikmati Keindahan Pantai Iboih dan Pulau Rubiah Sabang

pantai Iboih, pulau rubiah, sabang, aceh, wisata aceh, pulau weh, beach
SABANG, kedengarannya memang tak asing lagi bagi masyarakat Aceh, Indonesia bahkan Internasional. Pulau kecil yang terletak paling barat Indonesia ini memiliki keindahan alam yang memukau. Diantaranya yaitu keindahan pantai Iboih dan Pulau Rubiah.

Pantai Iboih terletak sebelah barat pulau Sabang. Jalannya berliku, dengan tanjakan dan turunan yang diapit pengunungan. Dari pelabuhan Balohan, pengunjung menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai Pantai Iboih. Pantai bebatuan dengan hamparan Pulau Rubiah dan Samudra Hindia.