Selasa, 29 Juli 2014

Masjid Nurul Huda, Saksi Sejarah Aceh Barat

Jika berkunjung ke kota Meulaboh, Aceh Barat, terasa belum lengkap sebelum mengunjungi masjid Agung tertua di kota tersebut. Masjid Nurul Huda Meulaboh atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Tuha ini terletak di jalan Teuku Umar, tepat di putaran taman arah ke Pantai Ujong Kareung.

Masjid bersejarah ini memiliki dua kubah utama yang letak berderetan, dan dua kubah kecil di sisi kiri dan kanan kubah utama. Selain itu, masjid dengan atap merah kecoklatan ini memiliki menara yang terletak di sebelah kiblat masjid.

Sabtu, 19 Juli 2014

Sayang, Makam Tgk Di Cantek Tak Terurus

Seakan tak ada kepedulian dari pemerintah. Itulah hal yang terkesan saat melihat keadaan makam Tgk Di Cantek, yang terletak di pinggir jalan Malahayati, tepatnya di Desa Baet, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar. Hanya ada pagar sederhana yang memugar makam bersejarah ini.

Di sisi kiri makam terdapat dua plang yang bertuliskan situs cagar budaya. Rumput setinggi lutut menghiasi makam dan sekelilingnya. Pondasi batu-bata seukuran 1x2 meter yang telah patah menjadi tanda area makam tersebut. Hanya dari tulisan di plang tersebut, masyarakat mengetahui bahwa ada makam bersejarah di daerah ini.

Kue Khas Aceh di Hari Lebaran

Menjelang Idul Fitri, hampir semua masyarakat disibukkan dengan berbagai kegiatan dan kebiasaan untuk memeriahkannya. Mulai dari membeli pakaian baru, perabot baru, kenderaan baru, alat elektronik baru sampai menyiapkan berbagai makanan dan aneka kue yang jarang kita temukan di bulan-bulan lain. Tradisi membuat kue ketika menyambut lebaran, masih mendarah daging dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh. Hampir setiap rumah, kita dapat mencicipi beraneka macam kue khas Aceh yang terus dilestarikan sampai sekarang.

Sabtu, 14 Juni 2014

Makam Raja Sipacak


Makam Raja Sipacak dilihat dari jalan
Bagi masyarakat Indonesia dan Aceh khususnya, makam para ulama sangat dimuliakan. Salah satu cara untuk memuliakannya yaitu memugarnya. Kadang-kadang juga membuat atap di atas makam tersebut. Namun ada juga beberapa makam para ulama yang belum mendapat perhatian selayak ilmu yang dimilikinya ketika ia masih hidup. Makam dibiarkan terbengkalai begitu saja tanpa ada upaya perawatan dan perhatian lebih. Makam Raja Sipacak misalnya, yang terletak di Desa Drien Kipah, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya.

Minggu, 04 Mei 2014

Masjid Abu Daud Beureueh

Masjid Baitul A’la Lil Mujahidin, menjadi sejarah bisu bagi masyarakat Aceh atas perjuangan Teungku Daud Beureueh di bumi Serambi Mekah ini. Berdiri di sisi jalan lintasan Banda Aceh-Medan, tepatnya di Kota Beureuneun, Gampong Jaman Barat, Kecamatan Mutiara, Pidie. Di kalangan masyarakat Aceh, masjid yang memiliki dua menara ini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Abu Beureueh.

Masjid ini dibangun atas prakarsa Teungku Muhammad Daud Beureueh pada tahun 1950 di atas lahan seluas 10.200 m2. Menurut sejarah, masjid ini berhasil dibangun atas kerjasama masyarakat Aceh. Bahkan, biaya untuk membeli material berasal dari sumbangan segenggam beras masyarakat Aceh, baik yang tinggal di dalam maupun yang di luar Aceh.

Kamis, 01 Mei 2014

Kebun Binatang Mini di Taman Rusa

Patung rusa
Taman Rusa. Kedengarannya memang tak asing lagi bagi warga Banda Aceh dan Aceh Besar. Namun, bagi tamu dari luar kota, tempat ini merupakan salah satu objek wisata alam yang patut dikunjungi. Selain terdapat beberapa ekor rusa, di taman ini juga terdapat kebun binatang mini.

Terletak di Desa Lam Tanjong, Sibreh, Aceh Besar. Sekitar 30 menit perjalanan dari Banda Aceh. Tempat ini terletak di kaki pengunungan Bukit Barisan yang jauh dari deru kendaraan dan kebisingan kota. Untuk mengunjungi tempat ini, pengunjung harus membeli karcis 10.000 rupiah untuk orang dewasa pada hari sabtu, minggu dan hari libur, dan lima ribu untuk anak-anak. Sedangkan pada hari kerja, pengunjung cukup membayar 5000 rupiah saja.

Jumat, 25 April 2014

Bertamasya ke Hutan Kota

Bila Anda ingin mencari suasana nyaman di tengah kesibukan kota Banda Aceh, Anda bisa datang ke Hutan Kota BNI Tibang, Banda Aceh. Walaupun tergolong tempat wisata baru di Banda Aceh, namun Anda bisa menemukan udara segar di antara pepohonan dalam hutan di tengah kota ini.

Hutan ini dibangun atas lahan seluas 7.15 ha di Desa Tibang, Banda Aceh. Upaya pembangunannya melibatkan Pemko Banda Aceh, Bank BNI, Yayasan Bustanussalatin, serta masyarakat Gampong Tibang. Awalnya, kawasan Hutan Kota ini merupakan lahan kosong yang terlantar. Namun setelah dibangun dan dirawat, kawasan ini menjadi tempat favorit muda-mudi.