Kamis, 27 Desember 2018

Hamparan Pantai Kerikil Unik di Aceh Besar

Menelusuri pantai kerikil di Lampanah, Aceh Besar ternyata tak kalah menariknya dengan pesona pantai kerikil kolbano, NTT. Berjarak sekitar 40 km dari Banda Aceh, pantai ini tergolong masih jarang dikunjungi orang banyak.

Letaknya di lintasan Banda Aceh-Sigli via Krueng Raya. Jalan berliku naik turun pergunungan Bukit Barisan menjadi tantangan saat melewati jalur ini. Namun demikian, pesona alam yang terpampang sejauh mata memandang menjadi pengganti lelah berkendara.

Selasa, 25 Desember 2018

Singgah Sejenak di Museum Tsunami Kota Sigli

Lima ayat dari Al-Quran tertulis indah dengan cat kuning keemasan pada dinding sebelah timur bangunan. Keramik hitam menjadi latar yang terpasang rapi di tembok cekung setinggi 4 meter. Replika bola dunia berwarna kuning keemasan juga tertata rapi dihadapan tembok tersebut.

Ayat 97-98 dari QS. Al-A’raaf itu menceritakan tentang azab yang datang menimpa penduduk bumi. Sementara QS. Al-Baqarah ayat 155-157 memberi kabar tentang ujian yang diberi Allah pada penduduk bumi. Bila mereka berkata “Innalillahi wainna Ilaihi rajiun,” itulah mereka orang yang mendapat petunjuk.

Setidaknya itulah pesan yang luar biasa saat saya pertama kali menginjakkan kaki di museum tsunami Kota Sigli, Kabupaten Pidie pada awal bulan lalu. Museum unik berwarna krem ini berdiri di sebidang tanah segitiga dekat gerbang masuk Pantai Pelangi setelah melewati alun-alun kota. Saya tidak tahu persis bentuk apa desain museum ini, yang pastinya juga menarik layaknya museum tsunami yang ada di Banda Aceh.

Senin, 17 Desember 2018

106 Tangga Menuju Makam Malahayati

Laksamana Malahayati, namanya sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat Aceh, bahkan Indonesia. Selain dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2017 lalu, namanya juga diabadikan sebagai nama Jalan, Pelabuhan, bahkan nama kampus yang bergengsi di Aceh.

Sabtu siang (10/11/2018) bertepatan dengan Hari Pahlawan, saya bersama istri berniat berziarah ke makam Laksamana Mahahayati (Keumala Hayati) di perbukitan Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Setelah menempuh jarak 32 Km dari Banda Aceh, kami tiba di Krueng Raya.

Setelah rehat sejenak di Masjid Miftahul Jannah, kami melanjutkan perjalanan ke makam. Melalui lorong kecil depan pelabuhan, kami masuk mengendarai sepeda motor. Ada palang penunjuk arah disana. Berjarak sekitar 200 meter dari jalan raya.

Jumat, 14 Desember 2018

Miftahul Jannah, Masjid Luas Dengan Satu Tiang Penyangga di Krueng Raya Aceh Besar

Krueng Raya tak hanya terkenal dengan panorama alamnya yang indah, masjid juga menjadi salah satu destinasi yang menarik.

Masjid Miftahul Jannah namanya. Berdiri megah dekat sungai di pusat Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Letaknya pun berseberangan dengan situs sejarah Benteng Iskandar Muda. Hanya dipisah oleh sungai Krueng Raya.

Sabtu (10/11/2018) sekitar pukul 10.30 WIB, cuaca begitu cerah. Terik mentari menyengat kulit. Lalu lalang boat nelayan pulang melaut memecah keheningan. Begitu juga para mugee ikan beramai-ramai mendekati Pusat Pendaratan Ikan (PPI) setempat untuk mendapat ikan segar dan dipasarkan ke seluruh pemukiman warga.

Saya bersama istri yang berangkat dari Banda Aceh, beristirahat sejenak di masjid kubah putih ini. Tujuan utama kami mengunjungi Makam Pahlawan Laksamana Malahayati, yang terletak di bukit Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Kurang lebih 1 km lagi dari rumah mulia ini.

Rabu, 10 Oktober 2018

Baiturrahim, Masjid Sultan Hassanal Bolkiah di Aceh Jaya

masjid aceh, panga, aceh jaya, wisata islami, cahaya aceh, sultah hassanal bolkiah
Menatap Masjid Besar Baiturrahim Panga terasa kita sedang berada di Brunei Darussalam. Corak kemegahan melayu begitu kental di bangunan mulia ini.

Berada di lintasan Meulaboh-Banda Aceh, tepatnya di Keude Panga, Aceh Jaya, menjadikan masjid berwarna putih keemasan ini sering disinggahi pengendara. Selain sebagai sarana ibadah, mesjid tiga kubah ini juga menjadi tempat istirahat ketika lelah berkendara.

Namanya Masjid Besar Baiturrahim. Dibangun pascatsunami menerjang Aceh 2004 dari dana hibah masyarakat Brunei Darussalam. Karena itu juga, masjid satu menara ini dikenal dengan Masjid Sultan Hassanal Bolkiah.

Minggu, 16 September 2018

Dahsyat, Tsunami Hempas Kapal 2600 Ton ke Permukiman Banda Aceh

Melihat sebuah kapal besar berada ditengah pemukiman padat penduduk tentu membuat kita tercengang. Disamping itu kita pasti bertanya-tanya, kok bisa?

Tentu bisa! Tidak ada yang mustahil jika Sang Pencipta berkehendak. Dalam sekejap sebuah daerah berubah total . Ya seperti di Kota Banda Aceh ini, sebuah kapal besar milik PLTD Apung mendarat di permukiman warga sejak 2004 silam.

Ingatkah kita peristiwa apa yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu? Tentu! Gelombang dahsyat menerjang bumi Serambi Mekah ini. Meluluhlantakkan seluruh isi kota para raja. Menjemput ribuan para syuhada menghadap Sang Pencipta. Orang Aceh mengenalnya Ie Beuna, orang Sinabang menyebutnya Smoong, sementara orang Jepang menamainya tsunami.

Sabtu, 15 September 2018

Pantai Kerikil Darussalam, Pantai Unik di Aceh Selatan

Berkunjung ke Darussalam, Labuhan Haji, Aceh Selatan, terasa belum lengkap jika belum sampai ke pantainya. Selain tempat wisata religius Dayah/Pesantren Syaikh Muhammad Waly Al-Khalidi, di kawasan Darussalam juga memiliki pantai unik. Jika pantai pada umumnya bermaterial pasir, seperti pasir putih, pasir hitam, pink, dan lain sebagainya, namun pantai Darussalam ini beralaskan batu kerikir yang menakjubkan.

Batu kerikil yang tedapat di pantai ini bermacam ukuran. Mulai seukuran jari sampai berukuran genggam orang dewasa. Variasi warna pun beragam, ada yang warna gelap, krem, abu-abu, merah hati, putih, dan sebagainya. Pesona hamparan kerikil di pantai ini tak jauh berbeda dengan pantai Kolbano, Kupang, NTT.

Senin, 16 Juli 2018

Indahnya, Seharian di Pasir Putih Terasa Tidak Cukup



Jalan-jalan ke Banda Aceh, rasanya belum lengkap jika tidak menyempatkan diri ke Pasir Putih, Lhok Mee, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Pantai indah ini berada sekitar 36 Km dari pusat kota Banda Aceh. 

Objek wisata ini terbilang unik, pohon-pohon berbagai ukuran tumbuh berjejer di sepanjang pantainya. Akar-akar pohon menjulang bagaikan tombak terpacak di pasir. Rindang saat dipandang. Hempasan ombak seirama membawa ketenangan sembari menikmati secangkir kelapa muda.

Tak jauh dari bibir pantai, disusun batu alam untuk membendung ombak. Tentunya dengan tujuan untuk mencegah abrasi. Selain itu, susunan batu juga menjadi pengaman bagi para pengunjung yang hobi berenang di pantai ini.


Disebut pasir putih ternyata pasirnya memang berwarna putih. Bongkahan karang kecil bertaburan di bibir pantai. Aneka cangkang biota laut pun turut menghiasinya. Nah, permandangan menarik ini jarang ditemukan di pantai-pantai dengan struktur pasir biasa.

 
Menghabiskan waktu seharian di pantai ini terasa begitu singkat. Memancing bebas menjadi pilihan para pengunjung ketika berada dipantai utara Aceh Besar ini. Ikan yang diperoleh pun beragam jenis dan ukuran, ya tergantung rezeki lah. Emmm, pengunjung juga bisa membakar hasil pancingannya di pantai ini. Jika tidak sempat sendiri, pengunjung bisa meminta bantuan pada para pedagang di sepanjang pantai ini, dengan hanya membayar jasa sekedarnya. 


Pantai ini berada sekitar 3 km dari pasar Krueng Raya, Aceh Besar. Dari pelabuhan Malahayati, pengunjung bisa mengikuti jalan besar arah ke Laweung, dengan mendaki beberapa tanjakan bukit Lamreh. Setelah berkendara sekitar 10 menit, pengunjung bisa menjumpai plang selamat datang ke objek wisata Pasir Putih di sisi kiri jalan.

Selasa, 01 Mei 2018

Cara Unik Menikmati Kopi di Meulaboh

kopi, meulaboh, aceh barat, teuku umar, kopi khop, kopi tubruk
Menikmati kopi khop atau kopi tubruk merupakan kebanggaan tersendiri bagi pengunjung warkop Pantai Kenangan, Meulaboh. Rasa kopi khas Aceh ini disajikan dengan cara unik di warkop ini. Yaitu dengan gaya gelas terbalik alias terlungkup. Penasaran soal rasanya???

Nah, memang benar! Ternyata hampir semua pengunjung ke warkop ini berawal dari rasa penasaran soal rasa kopi khas Bumi Teuku Umar itu. Setelah mencicipi pada sedotan pertama, ternyata membuat pengunjung ketagihan. Emmm, benar saja kalau cita rasa kopi Meulaboh sudah begitu dikenal di masyarakat luas. Tak kalah bila dibandingkan dengan kopi Gayo.

Kamis, 22 Februari 2018

Baitul Muttaqin, Masjid yang Banyak Disinggahi Pengunjung di Lembah Seulawah

traveling, masjid saree, masjid baitul muttaqin, seulawah, aceh besar, wisata aceh, wisata halal
Berjalan menelusuri lika-liku pengunungan Seulawah, begitu banyak permandangan indah menyambut para pengguna jalan. Mulai dari keindahan perbukitan, pepohonan pinus yang rindang, perkebunan warga yang subur memukau, hingga aneka satwa  yang turun bermain di jalan.

Setelah separuh perjalanan mengarungi pengunungan ternama di Aceh itu, kami tiba di Saree. Kawasan ini merupakan salah satu pasar produksi makanan khas Aceh. Pemukiman paling ujung Aceh Besar ini dikenal dengan sentra produksi keripik dan tape ubi.

Selasa, 20 Februari 2018

Menikmati Keasrian Tahura Pocut Meurah Intan dari Rumah Pohon


tahura, tahura pocut meurah intan, seulawah, wisata aceh, taman hutan kota, aceh besar
Sorak riuh gerombolan monyet terdengar jelas diantara rerimbunan tanaman pinus. Silih berganti sorakan penghuni hutan tersebut memecah kesunyian hutan. Seakan mereka menyampaikan suatu pesan kepada para pengunjung yang menginjakkan kaki di Taman Hutan Raya (Tahura) Pocut Meurah Intan Seulawah.

Pertamanya saya sempat berdiri bulu kuduk. Suaranya berbeda dengan monyet-monyet yang pernah saya temui pinggir jalan Geurute sana. Untung saat itu saya bersama istri, terus memberanikan diri untuk menjelajah spot-spot menarik dalam Tahura ini.

Senin, 19 Februari 2018

Masjid Babussalam, Kemegahan Wisata Islami di Kota Sabang

masjid babussalam, sabang, pulau weh, wisata aceh, masjid indah, masjid indonesia
Berwisata ke Sabang terasa belum sempurna jika belum mengunjungi Masjid Agung Babussalam. Letaknya strategis di kawasan pusat Kota Sabang, tepatnya di Gampong Kota Atas.

Rasa kemegahan masjid mulai terasa sejak menginjakkan kaki di pintu gerbang. Hamparan luas lantai halaman masjid seakan menyambut lebar pengunjung yang hendak beribadah di sana. Corak warna-warni dengan desain bintang segi delapan menambah kemewahan pelataran masjid.

Melangkah sekitar 50 meter dari pintu gerbang, pengunjung disambut dengan fasilitas tempat wudhu dan toilet yang dibuat di lantai bawah tanah. Setelah selesai bersuci, jamaah bisa memasuki rumah ibadah ini melalui pintu kanan, kiri, dan pintu depan.

Sabtu, 10 Februari 2018

Teungku Dicantek, Sang Ulama Aceh Besar, Makamnya Kurang Perawatan

makam teungku dicantek, tgk dicantek, baet, aceh besar, ulama aceh, pusara ulama aceh, wisata, situs purbakala aceh
Teungku Dicantek Baet, namanya tentu tak familiar seperti ulama lainnya di Nanggroe Aceh. 
Namanya hanya dikenal dari sebuah plang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Besar yang terpampang di pinggir jalan Laksamana Malahayati, Baet, Aceh Besar.

Di sanalah letak makam beliau. Tak banyak tulisan sejarah yang mencatat tentang kiprah sang teungku semasa hidupnya. Warga setempat pun jarang yang mengetahui secara detail jejak perjuangan beliau.

Sekilas, menurut warga setempat beliau adalah seorang ulama yang pernah tinggal di Desa Baet, Kecamatan Baitusalam, Aceh Besar. Kiprah beliau begitu besar dalam penyebaran islam di kawasan tersebut.

Selasa, 23 Januari 2018

Menikmati Keindahan Pantai Iboih dan Pulau Rubiah Sabang

pantai Iboih, pulau rubiah, sabang, aceh, wisata aceh, pulau weh, beach
SABANG, kedengarannya memang tak asing lagi bagi masyarakat Aceh, Indonesia bahkan Internasional. Pulau kecil yang terletak paling barat Indonesia ini memiliki keindahan alam yang memukau. Diantaranya yaitu keindahan pantai Iboih dan Pulau Rubiah.

Pantai Iboih terletak sebelah barat pulau Sabang. Jalannya berliku, dengan tanjakan dan turunan yang diapit pengunungan. Dari pelabuhan Balohan, pengunjung menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai Pantai Iboih. Pantai bebatuan dengan hamparan Pulau Rubiah dan Samudra Hindia.